Oleh : Bertha Tallo Manafe, S.Pd (Guru bidang studi Matematika)

Umumnya pembagian kerja antara lelaki dan perempuan di Indonesia menggambarkan peran perempuan.  Dasar awal dari pembagian kerja menurut jenis kelamin tidak diragukan lagi terkait dengan keberadaan peran lelaki dan perempuan dalam fungsi reproduksi. Dalam masyarakat peran yang ditampilkan oleh seorang perempuan yaitu peran tradisi dimana perempuan ditempatkan dalam fungsi reproduksi (mengurus rumah tangga, melahirkan dan mengasuh anak, serta mengayomi suami).   Hidupnya 100% untuk keluarga. Pembagian kerja sangat jelas, yaitu perempuan di rumah dan lelaki di luar rumah. Hal ini menunjukan peran perempuan yang hanya sebatas pelengkap bagi lelaki, namun kenyataannya perempuan punya peran yang sama besar dengan lelaki. Perempuan mempunyai sejarah panjang dalam memajukan pendidikan dan berperan besar dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan merupakan roda penggerak bangsa Indonesia tanpa pendidikan bangsa ini tidak akan berkembang. Perempuan juga berperan besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Perjuangan perempuan dalam pendidikan sendiri sudah disuarakan sejak zaman RA Kartini.  Pada tingkat pendidikan di Indonesia perempuan telah mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mengenyam pendidikan mulai dari tingkat TK sampai perguruan tinggi.

Di kehidupan bermasyarakat, peran perempuan sudah diakui keberadaanya. Banyak perempuan-perempuan hebat yang menjabat sebagai kepala pemerintahan, menteri bahkan presiden. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya identik dengan pekerjaan rumah tapi perempuan juga punya peran besar dalam pendidikan dan kehidupan bermasyarakat untuk memajukan bangsa ini.