Oleh : Margison A Blegur, S.Pd (Guru bidang studi Sejarah)

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat berperan penting di dunia, karena dunia membutuhkan orang-orang berpendidikan agar dapat membangun negara yang maju. Di samping itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya melihat betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan juga pada karakter setiap orang.

Proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya ketimbang psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang belum secara spesifik memfokuskan pengajaran pada pengembangan karakter siswa, sehingga masih banyak siswa yang masih lemah dalam hal karakter dan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam buku Prinsip dasar Pendidikan Karakter (Dr. Marzuki, M.Ag.) pendidikan merupakan proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, dan berakhlak. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menegaskan, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab“ (Pasal 3) Pendidikan Nasional mengemban misi yang tidak ringan, yakni membangun manusia yang utuh dan paripurna yang memiliki nilai-nilai karakter yang agung disamping juga harus memiliki keimanan dan ketakwaan. Karena itulah Pendidikan menjadi agent of change yang mampu melakukan perbaikan karakter bangsa.

Banyak pilar karakter yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus bangsa, diantaranya adalah kejujuran. Kejujuran adalah hal yang pertama yang harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena kejujuran adalah benteng dari semuanya, Demikian juga ada pilar karakter tentang keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga pilar karakter rasa hormat. Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakaknya dan kakak pun menyayangi adik – adiknya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid –  murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan perselisihan yang akhirnya berujung tawuran.

Sekarang mulai banyak sekolah di Indonesia yang meletakkan pendidikan karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan bagaimana cara bersikap terhadap orang tua, guru –guru ataupun lingkungan tempat hidup.

Mudah – mudahan dengan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah semua potensi kecerdasan anak –anak akan dilandasi oleh karakter – karakter yang dapat membawa mereka menjadi orang – orang yang diharapkan sebagai penerus bangsa. Bebas dari korupsi, ketidakadilan dan lainnya. Dan makin menjadi bangsa yang berpegang teguh kepada karakter yang kuat dan beradab. Walaupun mendidik karakter tidak semudah membalikkan telapak tangan, oleh karena itu ajarkanlah kepada anak bangsa pendidikan karakter sejak saat ini.

Kualitas dan kapasitas kita dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan, oleh sebab itu maka kita sebagai pendidik dituntut bagaimana caranya agar karakter yang diharapkan dapat diteladankan kepada semua kalangan terutama yang menjadi fokus utama yaitu anak didik atau peserta didik tersebut.