Oleh: Rizky A. Malelak, S.Pd. (guru bidang studi geografi)

Perempuan yang sibuk bekerja sekarang ini bukanlah hal yang mengejutkan. Perkembangan zaman ini membuat keterlibatan perempuan dalam mengejar karir adalah hal yang biasa. Dari yang bekerja di kantoran, business woman, motivator maupun pejabat negara hingga memiliki posisi yang tinggi dalam pekerjaan. Tetapi mereka tidak hanya berbicara soal bekerja dan mengejar kesuksesan, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat mencintai dan menghargai dirinya sendiri, dengan cara memperkaya diri dengan ilmu, wawasan serta pengalaman yang dapat mengembangkan potensi dalam diri. Dengan kemampuan yang dimiliki untuk bekerja, sebenarnya kaum wanita dapat bekerja untuk membantu perekonomian keluarga tanpa harus melupakan hak dan kewajibannya sebagai seorang ibu.

Semua ini dapat terjadi berkat seorang pahlawan perempuan bernama Kartini yang berani mengambil satu langkah maju yang berbeda dalam memperjuangkan hak perempuan. Dia adalah Raden Ajeng Kartini seorang pelopor emansipasi perempuan, yang berjuang dalam menyuarakan kebebasan perempuan untuk mendapat pendidikan yang terampas pada jamannya. Kartini mampu mengangkat dan memperjuangkan kembali emansipasi wanita. Makna Kartini sebenarnya adalah tentang bagaimana seorang wanita dapat menyuarakan pendapatnya, dapat mengemukakan hal yang ingin disampaikan, dan memiliki kesempatan yang sama untuk menentukan pilihan serta memiliki kedudukan yang sama untuk menjadi pemimpin dalam suatu negara.

Dari kisah hidup Kartini, banyak mengajarkan kepada kaum perempuan tentang kesetaraan hak gender yang sampai saat ini terus dilakukan oleh para perempuan dimana mereka terus berusaha membuktikan bahwa mereka layak dan bisa untuk melakukan beberapa hal yang umumnya dilakukan oleh kaum pria. Sekarang perempuan memiliki pemikiran-pemikiran yang bebas dan terbuka tentang banyak hal untuk kemajuan perempuan. Dari seorang Kartini kita dapat melihat hal-hal yang kecil dan dianggap sepele bisa dibuat menjadi hal-hal yang sangat luar biasa. Kaum wanita saat ini harus pandai dan kritis dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ada. Dengan tujuan tidak mudah tertipu dengan hal-hal yang merugikan mereka. Saat dihadapkan dengan permasalahan yang ada, mereka harus dapat dan mampu mencari solusi terbaik. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kaum wanita dapat mandiri dengan apa yang dimilikinya.

Sebagai seorang pendidik yang dapat kita lakukan untuk menjadi Kartini di zaman modern adalah dengan menyiapkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berkualitas. Bukan hanya mengajarkan materi pelajaran saja tetapi juga membekali mereka dengan memberikan inspirasi-inspirasi dan nasehat-nasehat terhadap peserta didiknya sebagaimana orangtua mendidik dan menasehati tentang kebaikan kepada anak-anaknya, dan sesekali juga memberikan motivasi kepada muridnya agar menjadi pelajar yang baik dan seseorang yang berguna bagi bangsa. Seorang pendidik yang memiliki jiwa Kartini akan terus memberikan pengabdian yang penuh dalam mendidik generasi bangsa dan tetap memberikan pengabdian pada negara di bidang pendidikan agar lebih maju. Selain itu memaknai Kartini, berarti juga tidak lupa untuk tetap menyalurkan semangat Kartini antara lain berupa semangat untuk terus membantu sesama dan semangat untuk melakukan sesuatu bagi orang lain.

Sebagai pribadi dengan jiwa Kartini, usahakan untuk menjadi pribadi yang lebih tegas, perhatian, dan penuh semangat. Tanamkan sifat seorang Kartini pada diri bahwa kita adalah Kartini yang cerdas, pemberani dan yakin akan semua yang dilakukannya menjadi sifat positif yang bisa di contoh. Lakukan segalanya dengan usaha yang maksimal dan tidak mudah menyerah ketika halangan datang. Yakinlah seluruh kerja keras akan terbayar dengan hasil yang membanggakan sehingga bisa menginspirasi orang-orang disekitar kita.