Saat diberitakan kabar ditemukannya virus Covid-19 (virus corona) bulan Januari 2020 di Tiongkok, tidak ada satu negara pun di dunia yang sudah sangat siap menghadapinya. Saat virus ini mulai menyebar ke seluruh dunia, barulah saat itu masing-masing negara memberlakukan aturan kesehatannya masing-masing beserta kebijakan pendukungnya. Fokus pada penanganan kesehatan ternyata virus ini berubah menjadi pandemi global dan menyerang semua sendi kehidupan masyarakat baik ekonomi maupun pendidikan. Semua negara kewalahan dan sangat berhati-hati menghadapi “musuh” yang tidak kelihatan ini.

Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling terdampak pandemi Covid-19 sehingga membuatnya berada di posisi pertama tertinggi dalam positif Covid-19. Protokol kesehatan dan kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah guna menekan laju penyebaran virus mematikan ini. Salah satu kebijakan yang sangat disorot saat ini yakni masalah pendidikan tanah air dimana aktivitas tatap muka di sekolah dihentikan maupun dilanjutkan sesuai zona penyebaran virus.

Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman atau menjadi raksasa sakit yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri, kalah dalam persaingan global dan bahkan diacak-acak berbagai kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri.

Sekolah sebagai garda terdepan pendidikan dasar maupun menengah saat ini menghadapi tantangan yang sulit dalam memberikan pelayanannya, namun semuanya itu harus tetap dilakukan demi perkembangan kualitas sumber daya manusia generasi penerus bangsa ini dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Adapun beberapa strategi yang dilakukan oleh sekolah diantaranya mengurangi tingkat tatap muka dengan peserta didiknya secara langsung dengan memberikan bimbingan belajar secara terjadwal baik itu materi, tugas maupun ulangan harian secara online. Segala bentuk upaya ini bukan berarti lancar-lancar saja, akan tetapi akan menghadapi banyak kendala seperti akses jaringan internet, kondisi ekonomi masyarakat kurang mampu, lokasi penyebaran siswa yang cukup sulit dijangkau terlebih di daerah-daerah. Hal ini membuat sekolah lewat para guru-gurunya harus ekstra bekerja tanpa batas waktu guna tersampaikan materi pendidikan kepada peserta didik.

Pekerjaan kita masih banyak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tengah pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah persoalan harus segera diatasi karena menyangkut keberlangsungan dan kualitas pendidikan para murid serta kesejahteraan para murid dan guru. Betapapun sulitnya keadaan sekarang ini, kita harus tetap memperjuangkan dan mengawal pendidikan kita sebagai kunci kejayaan Bangsa Indonesia.

Oleh : Rizky A. Malelak, S.Pd